Ketahui 5 Faktor yang Membuat Banyak Kedai Kopi Baru Gulung Tikar

Ada obrolan menarik ketika saya mengikuti kelas dasar menyeduh kopi di Kopi Florist Bandung. Sesaat sebelum dimulai para peserta santai sejenak sambil saling berkenalan satu sama lain. Obrolan santai sore itu menyoroti tentang banyaknya orang yang ramai membuka kedai kopi baru. Tapi, dibalik itu semua apakah ada yang pernah menghitung juga berapa banyak kedai atau coffee shop yang umurnya tidak lama dan sudah gulung tikar

Berakhirnya sebuah usaha terlebih kedai kopi tentu dipengaruhi banyak faktor. Beberapa faktor yang ditulis adalah hasil pengamatan sederhana yang ditemukan dilapangan. Mengetahui faktor apa saja yang membuat kedai kopi baru gulung tikar tentu penting bagi yang akan memulai membuka usaha di bidang kopi. Berikut ini 5 Faktor yang membuat banyak kedai kopi baru gulung tikar.

Sekedar Ikut Tren
Tidak bisa dipungkiri  tren kopi saat ini mendorong lahirnya kedai kopi baru setiap hari. Tren bisa dimanfaatkan sebagai peluang, tapi tidak untuk pegangan. Membuka usaha kedai kopi harus juga mengerti bagaimana menyeduh kopi yang baik, menangani konsumen, mengelola keuangan sampai menghadapi hal-hal yang tidak terduga. Kalau sekedar ikutan tren sudah dipastikan umurnya tidak akan lama.

Dalam sebuah acara kompetisi kopi, Bandung Brewer Cup, Adi Taroepratjeka salah seorang Q Grader Indonesia pernah menyindir kenapa sekarang ini membuka kedai kopi harus dengan mesin yang mahal dengan merek tertentu atau semua konsepnya mengikuti ala Jepang.

Tidak Punya Ciri Khas
Di Pontianak siapa yang tidak tahu Kopi Asiang atau Ahong? Kedai kopi yang menyajikakan kopi hitam dan kopi susu ditambah yang menyeduh kopinya tidak berbaju alias setengah telanjang. Ciri khas itu yang akan terus menempel di benak konsumen baru atau lama ketika bicara tentang kopi Asiang.

Cerita lain datang dari Daily Routine yang berlokasi di Dago, di sini hanya menyajikan kopi hitam saja yang ditonjolkan adalah rasa kopi yang berbeda dari setiap seduhannya. Dengan menggunakan berbagai macam metode seduh manual seperti V60, Vietnam drip, Aero Press, Kono, Kalita Wave dan Kinto.

Ciri khas itu perlu dibangun sejak awal memulai usaha kedai kopi baik itu dari segi produk kopinya, harga, pelayanan yang ramah, dll. Temukan ciri khas dari kedaimu sekarang atau tidak sama sekali.

Promosi yang Minim 
Pilihan media promosi untuk kedai kopi terbilang banyak mulai dari promosi biasa lewat teman ke teman atau melalui sosia media. Beberapa kedai ada yang rutin menggarap konten di sosial media dengan cara storytelling ada juga yang berkolaborasi dengan fotografer dan buzzer untuk mempromosikan coffee shop katakanlah endorse. Promos yang berkelanjutan adalah kunci agar kedai kopi bisa dikenal dan terus hidup.

Kalah Bersaing 
Dalam berbisnis persaingan itu adalah hal yang biasa. Belum lagi kondisi saat ini jumlah kedai kopi terbilang banyak dan lokasinya saling berdekatan. Persaingan tidak sebatas dari segi produknya saja, pelayanan yang ramah menjadi kunci bagaimana konsumen bisa datang berkali kali ke kedai kita. Ada yang bilang di kopi itu tidak ada persaingan karena kita semua bersaudara, artinya kesempatan untuk maju bersama terbuka luas.

Tidak Laku 
Untuk apa membuka kedai kopi kopi kalau ujung-ujungnya nggak laku sama sekali. Ada kalanya seorang pengusaha kedai kopi atau coffee shop perlu mengevaluasi kenapa kedai sering sepi dan penjualan terus menurun. Apa karena racikan kopinya kurang enak, faktor tempat. harga yang mahal, kurang promosi atau kinerje tim yang kurang solid.

Menurunnya omset dari hari ke hari akan berdampak langsung pada operasional kedai. Kalau terus terjadi maka cepat atau lambat kedai pasti akan tutup.

Dari kedai kopi bisa mempertemukan banyak orang dari beragam latarbelakang semua datang berbaur, mengobrol banyak hal ditemani secangkir kopi favoritnya. Mudah untuk membuka kedai kopi baru, tapi yang jadi tantangannya adalah bagaimana mana bisa terus hidup dan berkembang. Dengan passion yang kuat, faktor faktor yang membuat kedai kopi banyak yang tutup ini hanya perlu dihadapi dengan senang hati. Selamat berjuang di industri kopi.