Jika diIndonesia mengenal sandal bakiak yang terbuat dari kayu maka di Jepang ada sendal serupa dengan nama Geta, geta adalah alas kaki tradisonal Jepang dari bahan kayu. Ciri khas dari Geta pada bagian alas terdapat tiga buah lubang untuk memasukan tali berlapis kain yang disebut Hanao. Dua buah hak yang disebut Ha terdapat dibawah alas kaki.
Cara menggunakan Geta sama seperti menggunakan sandal jepit yaitu bagian Hanao dijepit diantara ibu jari dan telunjuk kaki. Hak tinggi pada Geta memudahkan penggunanya berjalan melewati jalan becek ketika hujan. Penginapan tradisional di Jepang (ryokan) dan tempat pemandian air panas (onsen) biasanya menyediakan Geta untuk para tamu yang datang.
Ketika di musim panas sambil melihat perayaan kembang api atau menari para perayaan obon masyarakat Jepang baik pria atau wanita yang menggunakan Yukata, pakaian kimono non formal kerap keluar ruangan menggunakan Geta. Yukata dan Geta sudah seperti kesatuan untuk setiap perayaan di musim panas.
Menuruf sejarah Geta sudah digunakan dari zaman Yayoi oleh para petani di Jepang pada saat menanam padi agar kaki tetap bersih dan kering. Zaman Yayoi adalah zaman pembagian sejarah dalam Jepang pada abad ke-8 sebelum masehi sampai abad ke-3 masehi. Pada pertengahan zaman Edo banyak bermunculan pengrajin Geta dengan berbagai macam jenis dan motif yang menjadikannya sebagai alas kaki rakyat.
Kalau suatu hari kamu berkesempatan datang ke Jepang maka tidak ada salahnya mencoba menggunakan Geta agar kaki tetap kering dan terhindari dari becek saat hujan.
0 Comments